Langkah-langkah
Pengajaran Renang/ Akuatik
1. Pengenalan
kolam
Anak didik yang belum penah berenang mungkin takut
untuk mendekat ke kolam renang. Maka dari itu perlu dilakukan pengenalan kolam
terhadap peserta didik. Pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak para
peserta didik berjalan-jalan di area kolam renang, mengeliling kolam renang,
sehingga anak menjadi tidak takut lagi.
2. Pengenalan
air
Pengenalan air dapat dilakukan secara sadar maupun
tidak sadar, dengan alat maupun tanpa alat. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa
percaya diri peserta didik karena para peserta didik akan mengetahui
sifat-sifat air sehingga tidak lagi takut. Pada saat pengenalan air, peserta
didik dilarang memakai kacamata renang. Pertama peserta didik diajak keliling kolam sambil sesekali disuruh
memasukkan salah satu tangan atau kakinya ke air. Kemudian peserta didik
disuruh masuk ke dalam kolam renang yang tidak terlalu dalam satu per satu.
Lalu peserta didik mulai disuruh berbagai aktivitas di air yaitu:
a. Berjalan
Berjalan
dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berjalan
seperti biasa mengelilingi tepi kolam secara berbaris satu per satu.
b. Melakukan
permainan di dalam air
Pengenalan
air yang paling umum adalah dengan menyuruh peserta didik melakukan permainan
di air, misalnya permainan lomba lari sambil menggendong, menjaring ikan, dan
sebagainya.
c. Bernafas
Peserta
didik diminta menarik nafas sedalam-dalamnya lalu memasukkan kepala ke dalam
air, tahan nafas dan perlahan-lahan mengeluarkan nafas dengan cara meniupkan
udara di dalam air melalui mulut sedikit demi sedikit, dilakukan
berulang-ulang. Kemudian peserta didik
disuruh berpasangan, lalu berhadap-hadapan dengan pasangannya, salah satu masuk
ke dalam air disuruh untuk menghitung dan menyebutkan jumlah jari dari
pasangannya di dalam air, dilakukan secara bergantian.
d. Mengapung
Peserta
didik disuruh berpasangan, lalu saling berhadapan dengan pasangannya. Salah
satu orang mencondongkan badan ke depan, perlahan-lahan membuka kedua tungkai,
kemudian pasangannya membantu dengan cara memegangi telapak tangan anak yang
mengapung, aktivitas ini dilakukan secara bergantian. Setelah itu melakukan hal
yang sama tapi dengan posisi badan terlentang. Lalu peserta didik diminta
melakukan aktivitas mengapung sendiri-sendiri tanpa bantuan teman.
e. Meluncur
Peserta
didik disuruh berdiri tegak membelakangi dinding kolam, tangan lurus ke depan
dan dirapatkan, salah satu kaki ditekuk sampai menempel pada dinding kolam,
badan dibungkukkan ke depan sampai mengenai permukaan air. Lalu kaki yang
ditekuk melakukan tolakkan ke dinding tembok, peserta didik diminta
mempertahankan aktivitas meluncur ini sampai berhenti dengan sendirinya.
Aktivitas ini dilakukan berulang-ulang sampai peserta didik mahir.
3. Mengajarkan
renang gaya bebas
Setelah peserta didik berlatih meluncur berkali-kali
sampai benar-benar bisa meluncur dengan baik, maka kemudian peserta didik
diajarkan salah satu gaya renang yaitu gaya bebas/ crawl, dengan langkah sebagai berikut:
a. Belajar
gerakan kaki
Belajar
gerakan kaki diajarkan lebih dulu karena siklusnya lebih mudah, yaitu hanya
naik turun kedua kaki. Pertama kali dilakukan simulasi di darat tujunnya, agar
guru lebih mudah mengoreksi kesalahan peserta didik. Latihan pertama dilakukan
dengan menaik turunkan antara kaki kanan dan kiri secara bergantian dengan
posisi badan terlentang, setelah itu tengkurap. Setelah itu peserta didik
disuruh melakukan gerakan air di dalam kolam menempuh jarak tertentu
bolak-balik dengan dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan secara bergantian
dan kontinyu, gerakan kaki harus cepat, kuat dan menghasilkan buih, serta pusat
gerak adalah pangkal paha yaitu sendi panggul,kaki lurus dan ujung telapak kaki
melakukan lecutan. Latihan pertama dilakukan dengan cara tengkurap, lalu
telentang, kemudian miring, kemudian miring diteruskan tengkurap, dan
terakhir telentang diteruskan miring
lalu tengkurap.
b. Gerakan
lengan
Setelah
melakukan gerakan kaki kemudian peserta didik diajarkan gerakan lengan. Sama
dengan gerakan kaki, gerakan lengan juga dilakukan pertama kali di darat. Satu
siklus gerakan lengan gaya bebas untuk pemula, dalam hal ini peserta didik
adalah menangkap, mendorong, dan kembali/ recovery.
Gerakan tangan dapat diajarkan dengan cara membagi-bagi gerakan menjadi 8
hitungan, kemudian terus dikurangi sampai akhirnya peserta didik mampu
melakukan 1 gerakan utuh. Kemudian siswa disuruh untuk melakukannya di air menempuh
jarak tertentu bolak-balik dengan memakai pelampung, peserta didik disuruh
melakukan gerakan 1 lengan saja, yaitu lengan kanan saja, setelah itu lengan
kiri saja, lalu kedua lengan secara bergantian. Setelah itu peserta didik
disuruh melakukan hal yang sama tetapi tidak memakai pelampung.
c. Gerakan
keseluruhan
Peserta
didik disuruh melakukan aktivitas renang gaya crawl secara keseluruhan, yaitu dengan menggabungkan gerakan lengan
dan gerakan kaki, menempuh jarak tertentu bolak-balik. Pada tahap ini peserta
didik diajarkan pula teknik menggulingkan badan, mengambil nafas, serta posisi
badan yang benar.