Monday, 23 February 2015

Langkah-Langkah Pengajaran Akuatik/ Renang

Langkah-langkah Pengajaran Renang/ Akuatik
1.      Pengenalan kolam
Anak didik yang belum penah berenang mungkin takut untuk mendekat ke kolam renang. Maka dari itu perlu dilakukan pengenalan kolam terhadap peserta didik. Pertama yang bisa dilakukan adalah dengan mengajak para peserta didik berjalan-jalan di area kolam renang, mengeliling kolam renang, sehingga anak menjadi tidak takut lagi.
2.      Pengenalan air
Pengenalan air dapat dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, dengan alat maupun tanpa alat. Tujuannya adalah menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik karena para peserta didik akan mengetahui sifat-sifat air sehingga tidak lagi takut. Pada saat pengenalan air, peserta didik dilarang memakai kacamata renang. Pertama peserta didik  diajak keliling kolam sambil sesekali disuruh memasukkan salah satu tangan atau kakinya ke air. Kemudian peserta didik disuruh masuk ke dalam kolam renang yang tidak terlalu dalam satu per satu. Lalu peserta didik mulai disuruh berbagai aktivitas di air yaitu:
a.       Berjalan
Berjalan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan berjalan seperti biasa mengelilingi tepi kolam secara berbaris satu per satu.
b.      Melakukan permainan di dalam air
Pengenalan air yang paling umum adalah dengan menyuruh peserta didik melakukan permainan di air, misalnya permainan lomba lari sambil menggendong, menjaring ikan, dan sebagainya.
c.       Bernafas
Peserta didik diminta menarik nafas sedalam-dalamnya lalu memasukkan kepala ke dalam air, tahan nafas dan perlahan-lahan mengeluarkan nafas dengan cara meniupkan udara di dalam air melalui mulut sedikit demi sedikit, dilakukan berulang-ulang.  Kemudian peserta didik disuruh berpasangan, lalu berhadap-hadapan dengan pasangannya, salah satu masuk ke dalam air disuruh untuk menghitung dan menyebutkan jumlah jari dari pasangannya di dalam air, dilakukan secara bergantian.
d.      Mengapung
Peserta didik disuruh berpasangan, lalu saling berhadapan dengan pasangannya. Salah satu orang mencondongkan badan ke depan, perlahan-lahan membuka kedua tungkai, kemudian pasangannya membantu dengan cara memegangi telapak tangan anak yang mengapung, aktivitas ini dilakukan secara bergantian. Setelah itu melakukan hal yang sama tapi dengan posisi badan terlentang. Lalu peserta didik diminta melakukan aktivitas mengapung sendiri-sendiri tanpa bantuan teman.
e.       Meluncur
Peserta didik disuruh berdiri tegak membelakangi dinding kolam, tangan lurus ke depan dan dirapatkan, salah satu kaki ditekuk sampai menempel pada dinding kolam, badan dibungkukkan ke depan sampai mengenai permukaan air. Lalu kaki yang ditekuk melakukan tolakkan ke dinding tembok, peserta didik diminta mempertahankan aktivitas meluncur ini sampai berhenti dengan sendirinya. Aktivitas ini dilakukan berulang-ulang sampai peserta didik mahir.
3.      Mengajarkan renang gaya bebas
Setelah peserta didik berlatih meluncur berkali-kali sampai benar-benar bisa meluncur dengan baik, maka kemudian peserta didik diajarkan salah satu gaya renang yaitu gaya bebas/ crawl, dengan langkah sebagai berikut:
a.       Belajar gerakan kaki
Belajar gerakan kaki diajarkan lebih dulu karena siklusnya lebih mudah, yaitu hanya naik turun kedua kaki. Pertama kali dilakukan simulasi di darat tujunnya, agar guru lebih mudah mengoreksi kesalahan peserta didik. Latihan pertama dilakukan dengan menaik turunkan antara kaki kanan dan kiri secara bergantian dengan posisi badan terlentang, setelah itu tengkurap. Setelah itu peserta didik disuruh melakukan gerakan air di dalam kolam menempuh jarak tertentu bolak-balik dengan dibagi menjadi beberapa kelompok dan melakukan secara bergantian dan kontinyu, gerakan kaki harus cepat, kuat dan menghasilkan buih, serta pusat gerak adalah pangkal paha yaitu sendi panggul,kaki lurus dan ujung telapak kaki melakukan lecutan. Latihan pertama dilakukan dengan cara tengkurap, lalu telentang, kemudian miring, kemudian miring diteruskan tengkurap, dan terakhir  telentang diteruskan miring lalu tengkurap.
b.      Gerakan lengan
Setelah melakukan gerakan kaki kemudian peserta didik diajarkan gerakan lengan. Sama dengan gerakan kaki, gerakan lengan juga dilakukan pertama kali di darat. Satu siklus gerakan lengan gaya bebas untuk pemula, dalam hal ini peserta didik adalah menangkap, mendorong, dan kembali/ recovery. Gerakan tangan dapat diajarkan dengan cara membagi-bagi gerakan menjadi 8 hitungan, kemudian terus dikurangi sampai akhirnya peserta didik mampu melakukan 1 gerakan utuh. Kemudian siswa disuruh untuk melakukannya di air menempuh jarak tertentu bolak-balik dengan memakai pelampung, peserta didik disuruh melakukan gerakan 1 lengan saja, yaitu lengan kanan saja, setelah itu lengan kiri saja, lalu kedua lengan secara bergantian. Setelah itu peserta didik disuruh melakukan hal yang sama tetapi tidak memakai pelampung.
c.       Gerakan keseluruhan
Peserta didik disuruh melakukan aktivitas renang gaya crawl secara keseluruhan, yaitu dengan menggabungkan gerakan lengan dan gerakan kaki, menempuh jarak tertentu bolak-balik. Pada tahap ini peserta didik diajarkan pula teknik menggulingkan badan, mengambil nafas, serta posisi badan yang benar.