BAB I
PENDAHULUAN
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib
bagi setiap mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kegiatan PPL yang
dilaksanakan pada tahun
2015 terpisah dengan program KKN yang pada tahun sebelumnya kedua program ini
digabung menjadi satu, sehingga pada pelaksanaan PPL tahun 2015 mahasiswa UNY
murni hanya melakukan kegiatan yang berkaitan dengan PPL di sekolah tempat
melaksanakan PPL. Untuk dapat mengikuti program PPL setidaknya telah
menempuh studi sebanyak 100 sks serta telah lulus dalam mata kuliah microteaching.
Dalam program ini, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk menerapkan teori
yang telah diperolehnya selama kuliah.
Mahasiswa memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dirinya, berinteraksi langsung
dengan subjek di lapangan. Dari program ini, nantinya mahasiswa mendapatkan
pengalaman-pengalaman yang berbeda dalam teori dan praktek, khususnya dalam
Pendidikan Jasmani. Pengalaman yang akan mahasiswa dapatkan ini akan menjadi
modal bagi mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja nantinya.
Pendidikan Jasmani merupakan suatu proses pembelajaran kepada peserta didik
agar dapat mengembangkan dirinya melalui aktivitas jasmani. Kegiatan
pembelajaran penjas ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelajaran yang telah
ditetapkan oleh sekolah yaitu setiap kelas 2 kali 40 menit atau 1 kali
pertemuan setiap minggunya. Pada program PPL ini, mahasiswa mempunyai
kesempatan untuk mengembangkan dirinya di SMP Negeri 9 Yogyakarta sebagai
lokasi praktek. Segala hal yang akan dilakukan mahasiswa dalam praktek ini
sebagaimana tercantum dalam rancangan kegiatan PPL.
A.
ANALISIS
SITUASI
SMP Negeri 9 Yogyakarta yang menjadi lokasi kegiatan
PPL berlokasi di Jalan Ngeksigondo 30 Yogyakarta, Kelurahan Prenggan, Kecamatan
Kotagede, Kota Yogyakarta. SMP Negeri 9 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah
favorit di wilayah Yogyakarta. Sebagai upaya untuk memajukan sekolah, sekolah
ini tetap memerlukan pengembangan dan peningkatan kualitas di berbagai bidang.
Selayaknya
sekolah lain, SMP Negeri 9 Yogyakarta mempunyai tujuan yang ingin dicapai.
Tujuan ini kemudian diuraikan dalam visi misi sekolah. Adapun visi misi dari
SMP Negeri 9 Yogyakarta adalah :
ΓΌ VISI :
“Berprestasi berlandaskan imtaq dan iptek, berwawasan lingkungan, serta
berjiwa nasionalisme”
ΓΌ MISI :
1.
Meningkatkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya
bangsa sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak mulia.
2.
Mendorong lulusan yang bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas,
berprestasi, dan berakhlak tinggi.
3.
Meningkatkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni.
4.
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara optimal, sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
5.
Meningkatkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga
sekolah.
6.
Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat berkembang secara optimal.
7.
Meningkatkan dan memupuk semangat cinta tanah air dan bangsa,
menghargai keanekaragaman, dan semangat rela berkorban.
8.
Meningkatkan sikap peduli terhadap lingkungan hidup.
1.
Potensi Fisik
SMP Negeri 9 Yogyakarta yang menjadi lokasi PPL
beralamat di Jalan Ngeksigondo No. 3o Desa Basen, Kelurahan Prenggan, Kecamatan
Kotagede, Yogyakarta, telp: (0274) 371168, kodepos: 55172. Luas bangunan SMP
Negeri 9 Yogyakarta berdiri atas tanah seluas 3450 m2, dengan luas
bangunan 1736 m2, halaman 562 m2, lapangan olahraga 741 m2. Sekolah yang
berada di kota Yogyakarta ini merupakan salah satu sekolah yang mempunyai
potensi yang sangat besar. Sekolah ini berstatus negeri dan dilihat dari
letaknya sangat kondusif untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. SMP Negeri
9 Yogyakarta memiliki fasilitas fisik yang cukup lengkap antara lain meliputi:
No
|
Jenis
Fasilitas
|
Jumlah
|
1.
|
Ruang
Kelas
|
18
|
2.
|
Laboratorium
Komputer
|
1
|
3.
|
Ruang
UKS
|
1
|
4.
|
Ruang
Kepala Sekolah
|
1
|
5.
|
Ruang
Guru
|
1
|
6.
|
Ruang
Perpustakaan
|
1
|
7.
|
Ruang
Tata Usaha
|
1
|
8.
|
Ruang
Sidang/ AVA
|
1
|
9.
|
Musholla/
Masjid
|
1
|
10.
|
Studio
Musik
|
1
|
11.
|
Laboratorium
IPA
|
1
|
12.
|
Ruang
Aula
|
1
|
13.
|
Ruang
OSIS
|
1
|
14.
|
Gudang
|
1
|
15.
|
Lapangan
|
1
|
16.
|
Tempat
Parkir
|
2
|
17.
|
WC
|
15
|
18.
|
Ruang
BK
|
1
|
19.
|
Kantin
|
1
|
20.
|
Laboratorium
Bahasa
|
1
|
21.
|
Pos
Satpam
|
1
|
22.
|
Koperasi
Sekolah
|
1
|
Tabel 1: Fasilitas SMP N 9 Yogyakarta
a.
Ruang
Kelas
SMP
Negeri 9 Yogyakarta memiliki 18 kelas yang terdiri dari kelas VII
berjumlah 6 kelas (VII A - VII F), kelas VIII berjumlah 6 kelas (VIII A -
VIII F), kelas IX berjumlah 6 kelas (IX A – IX F). masing- masing kelas telah
memiliki fasilitas meliputi meja kursi siswa, meja kursi guru, papan tulis (whiteboard),
LCD dan proyektor, papan administrasi, CCTV.
b.
Laboratorium
Komputer
Laboratorium
ini terdapat kurang lebih 20 – 30 buah computer dalam kondisi baik dan layak
digunakan. Laboratorium komputer berada di lantai 2. Laboratorium komputer
digunakan pada saat mata pelajaran TIK. Laboratorium ini dilengkapi dengan
fasilitas internet sehingga memudahkan siswa mengakses secara cepat dan mudah
selama proses belajar mengaajar berlangsung.
c.
Ruang Unit
kesehatan (UKS)
UKS
SMP Negeri 9 Yogyakarta terletak di depan ruang guru. UKS SMP Negeri 9
Yogyakarta cukup maju. Fasilitas yang cukup lengkap untuk ukuran sekolah
menengah. Beberapa kali SMP Negeri 9 Yogyakarta mendapat penghargaan sebagai
UKS dan PMR terbaik di tingkat SMP di Yogyakarta.
d.
Ruang
Kepala Sekolah
Ruang
kepala sekolah berada diantara ruang TU dan ruang guru. Ruangan ini memiliki
ruang tamu, juga terdapat etalase yang menyimpan piala-piala prestasi
sekolah dan berbagai plakat kenang-kenangan.
e.
Ruang Guru
Di
dalam ruang guru terdapat WC guru, kursi tamu, loker guru, printer,
struktur organisasi dan papan pengumuman.
f.
Ruang
Perpustakaan
SMP
Negeri 9 Yogyakarta memiliki ruang perpustakaan yang cukup luas. Perpustakaan
ini juga dilengkapi dengan beberapa set komputer. Informasi dan katalog buku
sudah dapat diakses melalui computer sehingga dapat memudahkan dalam proses
peminjaman buku. Selain itu juga dilengkapi buku daftar pengujung perpustakaan.
g.
Ruang Tata
Usaha
Di
dalam ruang tata usaha SMP negeri 9 Yogyakarta terdapat beberapa papan seperti
profil sekolah, jadwal pelajaran, fungsi dan tugas pengelola sekolah, dan fingerprint
untuk absensi guru dan karyawan.
h.
Ruang AVA
Di
dalam AVA terdapat kursi, meja besar, whiteboard, TV, LCD dan proyektor.
Ruang ini mempunyai banyak fungsi antara lain ruang untuk mata pelajaran, ruang
rapat, dll.
i.
Musholla/
Masjid
SMP
Negeri 9 Yogyakarta mempunyai musholla yang cukup luas dengan daya tampung
hingga 300-an orang. Dilengkapi dengan fasilitas tempat wudhu, sajadah, karpet,
mukena dan Al-Qur’an.
j.
Studio
Musik
Studio
ini berfasilitas cukup lengkap dan dilapisi dengan peredam suara yang cukup
baik sehingga kegiatan di dalam studio tidak terlalu menggangu kelas/ruang
lain. Fasilitas yang ada di dalamnya antara lain satu set alat band, alat-alat
musik ansambel, satu set angklung, televisi, speaker aktif dengan mixer, papan
tulis, meja kuri, lemari, AC, LCD dan proyektor. Studio ini biasa digunakan
untuk pelajaran seni musik, ekstrakurikuler paduan suara, dan ekstrakurikuler
ansambel.
k.
Laboratorium
IPA
SMP
Negeri 9 Yogyakarta memiliki satu ruang laboratorium IPA. Yaitu laboratorium
fisika dan laboratorium biologi. Laboratorium ini dilengkapi dengan media dan
peralatan yang mendukung dalam proses belajar mengajar.
l.
Ruang Aula
Ruang
aula terdapat di lantai atas. Ruangan ini cukup luas dilengkapi dengan LCD dan
proyektor. Tempat ini dapat dijadikan tempat serbaguna dalam mendukung
kegiatan-kegiatan sekolah.
m.
Ruang OSIS
Terdapat
satu ruang OSIS yang letaknya berada di dalam ruang aula. Ruangan ini mempunyai
kelengkapan-kelengkapan untuk OSIS pada umumnya. Ruangan ini cukup rapi,
meskipun kadang kotor namun masih mudah untuk membersihkannya sehingga ruangan
ini cukup nyaman untuk dikunjungi siswa khususnya pengurus OSIS SMP Negeri 9
Yogyakarta.
n.
Gudang
Ruangan
ini digunakan untuk menyimpan barang-barang lama yang sudah jarang dipakai dan
digunakan untuk menyimpan hasil karya seni yang jumlahnya cukup banyak yang
dibuat oleh siswa-siswi SMP negeri 9 Yogyakarta.
o.
Lapangan
SMP
negeri 9 Yogyakarta mempunyai sebuah lapangan basket. Lapangan ini tergolong
sebagai lapangan multifungsi. Selain bisa digunakan untuk basket, juga dapat
digunakan untuk lapangan bulutangkis, voli, kasti, dan futsal. Lapangan ini
juga dipergunakan untuk upacara bendera.
p.
Tempat
Parkir
Tempat
parkir SMP negeri 9 Yogyakarta terbagi menjadi dua tempat, satu tempat untuk
guru dan satu lagi tempat untuk siswa. Letak tempat parkir tersebut berada di
halaman depan sekolah sebelah timur dan barat sekolah. Keamanan tempat parkir
sangat terjaga karena letaknya berada di dalam lingkungan sekolah dan mobilitas
kendaraan yang keluar masuk dipantau oleh satpam yang sedang berjaga.
q.
WC
SMP
Negeri 9 Yogyakarta mempunyai 15 WC yang terdapat di lantai dasar dan lantai
atas. Lantai dasar untuk laki-laki dan lantai atas untuk perempuan.
r.
Kantin
Kantin
SMP Negeri 9 Yogyakarta terdapat empat warung yang ditempatkan dalam satu
tempat yang cukup luas dan bersih, serta terdapat tempat sampah, wastafel, meja
panjang, kursi plastik (jumlah cukup banyak), pamflet, poster, slogan dan
tulisan-tulisan tentang doa makan, dll.
s.
Ruang BK
Di
dalam ruang bimbingan konseling juga terdapat beberapa papan seperti papan
organisasi pelayanan bimbingan konseling dan mekanisme pelanggaran siswa
bermasalah. Di dalam ruangan ini terdapat ruangan kecil yang biasanya dipakai
untuk mata pelajaran pendidikan agama Katolik dan Kristen.
t.
Laboratorium
Bahasa
Laboratorium
bahasa berada di lantai atas, dilengkapi dengan fasilitas komputer berjumlah
kuranglebih 30 buah lengkap dengan headphone.
u.
Pos Satpam
Pos
satpam berada di lobi dengan fasilitas komputer dan ruangan yang cukup luas
untuk satpam sekolah.
v.
Koperasi
Sekolah
Koperasi
menjual berbagai minuman dan makanan ringan, buku paket, alat tulis, dan
perlengkapan seragam.
2.
Potensi Siswa
SMP Negeri 9 Yogyakarta terdiri dari 18 kelas
yang masing-masing kelasnya rata-rata terdapat 34-35 siswa. Keseluruhan siswa
di SMP Negeri 9 Yogyakarta adalah 615 peserta didik. Bagi siswa muslim wajib
mengenakan pakaian muslim/ berjilbab, dan siswa putra mengenakan seragam dengan
celana panjang.
Siswa-siswi SMP Negeri 9 Yogyakarta cukup aktif dalam
mengikuti kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Prestasi belajarnya
pun cukup membanggakan, contohnya saja tahun ini salah satu siswi kelas IX
terpilih mewakili Indonesia dalam acara penyuluhan dan pencegahan narkoba di
Thailand, dan prestasi belajar yang lain baik dalam bidang akademik maupun
non-akademik.
No
|
Kelas
|
Kelas
VII
|
Kelas
VIII
|
Kelas
IX
|
Lk
|
Pr
|
Jml
|
Lk
|
Pr
|
Jml
|
Lk
|
Pr
|
Jml
|
1.
|
A
|
12
|
22
|
34
|
12
|
22
|
34
|
12
|
22
|
34
|
2.
|
B
|
12
|
22
|
34
|
12
|
22
|
34
|
12
|
22
|
34
|
3.
|
C
|
12
|
22
|
34
|
11
|
23
|
34
|
14
|
20
|
34
|
4.
|
D
|
14
|
20
|
34
|
12
|
23
|
35
|
13
|
22
|
35
|
5.
|
E
|
14
|
20
|
34
|
12
|
22
|
34
|
12
|
22
|
34
|
6.
|
F
|
16
|
19
|
35
|
12
|
22
|
34
|
12
|
22
|
34
|
Jumlah
|
80
|
125
|
205
|
71
|
134
|
205
|
75
|
130
|
205
|
Total
|
615
|
Tabel
2: Jumlah siswa SMP N 9 Yogyakarta
No
|
Kelas
|
L
|
P
|
Jumlah
|
1.
|
VII
|
80
|
125
|
205
|
2.
|
VIII
|
71
|
134
|
205
|
3.
|
IX
|
75
|
130
|
205
|
Jumlah
|
226
|
389
|
615
|
Tabel
3: Perbandingan jumlah siswa laki-laki dan perempuan.
3.
Potensi Guru dan Karyawan
Prestasi-prestasi yang diraih oleh siswa SMP Negeri 9
Yogyakarta tidak lepas dari peran guru-guru di sekolah tersebut. SMP Negeri 9 Yogyakarta
memiliki 44 guru dan 13 karyawan. Sebagian besar guru merupakan lulusan S1
dengan jurusan yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, bahkan beberapa
guru adalah lulusan S2 dan banyak yang sedang maupun akan melanjutkan sekolah
untuk S2. Pangkat golongan guru SMP Negeri 9 Yogyakarta rata-rata adalah IVa,
dan guru dengan golongan IVb cukup banyak dijumpai di sini. Guru-guru di sini
memberikan bimbingan dengan intensif sehingga siswa-siswi bersemangat untuk
terus berprestrasi.
Karyawan
atau staf tata usaha merupakan salah satu unsur yang turut mendukung potensi
SMP negeri 9 Yogyakarta. Staf tata usaha di SMP Negeri 9 Yogyakarta sejumlah 13
orang.
4. Kegiatan
Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP Negeri
9 Yogyakarta antara lain:
·
Pramuka (wajib)
·
Badminton
·
Basket
·
Tae Kwon Do
·
Seni Rupa
·
Olimpiade IPA
·
Karya Ilmiah Remaja (KIR)
·
Paduan Suara
·
English Speaking Club
·
Palang Merah Remaja (PMR)
·
Olimpiade Matematika
·
Qiro’ah
·
Olimpiade IPS
·
Seni Tari
·
Ansambel Musik
·
Jurnalistik
·
Tata Boga
·
Pencak Silat
·
Pleton Inti (TONTI)
·
Futsal
·
Batik
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan agar bakat dan minat
siswa dapat tersalurkan dengan baik.
5. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar
merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setelah KBM selesai. Sasaran kegiatan
ini tidak hanya siswa kelas IX saja tetapi juga untuk kelas VII dan VIII.
Jadwal bimbingan belajar untuk kelas VII, VII dan IX dilaksanakan pada hari
Senin, Selasa, Rabu dan Kamis. Untuk kelas VII dan VIII dilaksanakan secara
bergantian.
B. PERUMUSAN
PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
1.
Perumusan Program PPL
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilaksanakan, maka
selanjutnya mahasiswa praktikan mengidentifikasi permasalahan yang ada dan
diklarifikasikan menjadi program-program kerja. Pada rumusan program kerja,
pemilihan dan penentuan program kerja dilakukan melalui musyawarah dan
pertimbangan berdasarkan kemampuan mahasiswa PPL, kebutuhan dan manfaat bagi
sekolah dan waktu yang tersedia serta sarana dan prasarana yang tersedia. Maka
disusunlah program kerja PPL yang dikonsultasikan dengan guru pembimbing dan
guru pengampu mata pelajaran yaitu Ibu Dra. Tri Utami sebagai berikut:
1)
Penciptaan suasana
kelas yang kondusif dan materi pelajaran yang dapat diterima dengan mudah oleh
siswa sehingga terciptanya kualitas peserta didik yang unggul.
2)
Pengadaan kelengkapan
media pembelajaran Seni Budaya di kelas dalam rangka peningkatan mutu dan
kualitas belajar.
3)
Pengembangan metode
pembelajaran yang inovatif dan variatif untuk keberhasilan
pembelajaran.
Adapun perumusan program kerja kegiatan PPL
yang direncanakan adalah sebagai berikut: :
a. Program mengajar
1)
Mengikuti KBM guru pembimbing
Mengikuti KBM guru pembimbing
merupakan salah satu program mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa PPL.
Program ini bertujuan untuk melakukan pengamatan terkait bagaimana cara
mengajar/ mengelola kelas dalam proses pembelajaran penjas yang baik yang
dilakukan oleh guru penjas yang sudah berpengalaman. Dengan demikian program
ini dilakukan di minggu awal kegiatan sebagai modal mahasiswa dalam melakukan
program mengajar. Harapan dengan melaksanakan program ini adalah mahasiswa PPL
dapat mengajar dengan baik setelah mendapat pengalaman terkait cara mengajar
yang dilakukan oleh guru penjas SMP Negeri 9 Yogyakarta
2)
Menyusun RPP
Menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) merupakan sebuah program yang harus dilakukan oleh mahasiswa
PPL. Hal tersebut terkait dengan kegiatan praktik mengajar sebagai kewajiban
utama mahasiswa PPL, dan dalam melaksanakan praktik mengajar dibutuhkan RPP.
Pembuatan RPP berdasarkan situasi dan kondisi di SMP Negeri 9 Yogyakarta
berdasarkan hasil observasi sebelum penerjunan PPL. Dalam membuat/ menyusun RPP
dilakukan konsultasi/ bimbingan dengan guru pembimbing maupun dosen pembimbing
sebagai bahan pertimbangan sehingga RPP yang dibuat benar dan sesuai dengan
kebutuhan.
3)
Pengadaan/ membuat media
pembelajaran
Salah satu permasalahan dalam
pembelajaran penjas adalah sering ditemui kurangnya sarana dan prasarana penjas
di sekolah. Hal tersebut juga ditemui di SMP Negeri 9 Yogyakarta saat mahasiswa
PPL melakukan observasi. Berdasarkan temuan tersebut maka perlu adanya
kreativitas dan inovasi dari mahasiswa PPL untuk membuat/ memodifikasi alat
sebagai media pembelajaran penjas sehingga dalam kegiatan belajar mengajar
dapat berjalan dengan baik meskipun sarana dan prasarana penjas yang terbatas.
Selain itu, modifikasi alat juga dilakukan dalam rangka membuat situasi
pembelajaran yang lebih antusias oleh para siswa.
4)
Melaksanakan praktik mengajar
terbimbing
Program praktik mengajar merupakan
program utama/ kewajiban mahasiswa PPL. Program ini adalah untuk membekali
mahasiswa terkait pengalaman mengajar secara nyata di sekolah. Praktik mengajar
dilakukan sekurang-kurangnya 4 kali pertemuan dengan ketentuan mengajar
menggunakan 1 RPP meskipun dilakukan di 3 kelas secara paralel dianggap sebagai
1 pertemuan. Sehingga mahasiswa PPL setidaknya mengajar dengan 4 RPP yang
berbeda. Namun apabila 1 RPP digunakan untuk mengajar di 4 kelas yang berbeda maka
sudah dianggap mengajar 2 kali pertemuan. Program praktik mengajar mahasiswa
PPL adalah mengajar secara terbimbing dan mahaiswa PPL tidak punya kewajiban
mengajar mandiri.
b.
Program non mengajar
1)
Mengikuti upacara bendera
Upacara bendera merupakan kegiatan
rutin sekolah setiap hari senin. Program ini merupakan program non mengajar
yang diikuti oelh semua mahasiswa PPL. Kegiatan upacara bendera rutin setiap
hari senin adalah untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme bangsa Indonesia,
khususnya bagi para siswa beserta guru dan karyawan. Dengan status mahasiswa
PPL adalah pengajar di sekolah, maka kegiatan ini pun tentu diikuti mahasiswa
PPL.
2)
Mengikuti upacara peringatan
hari kemerdekaan RI
Pelaksanaan PPL Universitas Negeri
Yogyakarta tahun 2015 adalah pada tanggal 10 Agustus- 12 September. Mengingat
hari kemerdekaan Republik Indonesia jatuh pada tanggal 17 Agustus, maka untuk
memperingatinya instansi-instansi pemerintahan biasanya mengadakan upacara
peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia
mahasiswa PPL juga mengikuti kegiatan ini.
3)
Membantu pelaksanaan lomba
memperingati HUT Kemerdekaan RI
Pelaksanaan PPL di SMP Negeri 9
Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta bersamaan dengan pelaksanaan KKN-PPL
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Berdasarkan observasi sebelumnya,
bahwa mahasiswa dari KKN-PPL UIN berencana untuk mengadakan lomba untuk
memperingati HUT Kemerdekaan RI yang ke 70. Berdasarkan kesepakatan bersama
bahwa mahasiswa PPL UNY membantu mahasiswa UIN yang hanya berjumlah 6 orang,
yang tentunya akan kesulitan dalam pelaksanaan lomba yang diikuti oleh seluruh
kelas yang ada di SMP Negeri 9 Yogyakarta.
4)
Menyusun administrasi guru
Program non mengajar lain yang
dilakukan mahasiswa PPL adalah menyusun administrasi guru. Program ini
bertujuan untuk membantu tugas guru dalam menyelesaikan administrasi sebagai
guru profesional berupa silabus, RPP, alokasi waktu, program tahunan dan
program semester. Selain untuk membantu guru, program ini juga bertujuan untuk
menambah pengalaman mahasiswa terkait apa saja yang harus dikerjakan oleh
seorang guru selain mengajar serta agar mahasiswa paham cara menyusun
administrasi guru yang baik dan benar. Harapannya setelah menyelesaikan program
ini mahasiswa mendapatkan ilmu dan pengalaman yang akan berguna suatu saat
nanti jika mahasiswa sudah lulus dan menjadi seorang guru yang sesungguhnya.
5)
Mendampingi ekstrakurikuler
bulutangkis
Banyak kegiatan ekstrakurikuler
yang diselenggarakan di SMP Negeri 9 Yogyakarta, baik itu di bidang olahraga
maupun non olahraga. Salah satu kegiatan ekstrakurikuler di bidang olahraga
yang diselenggarakan adalah ekstrakurikuler bulutangkis. Berdasarkan kemampuan
yang dimiliki oleh mahasiswa PPL, maka mahasiswa PPL melaksanakan program ini.
Tujuan dari program ini adalah sebagai sarana mengembangkan diri, selain itu
agar siswa lebih antusias dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis,
karena berdasarkan observasi yang dilakukan bahwa siswa lebih antusias jika ada
guru atau pelatih yang mendampingi pelaksanaan ekstrakurikuler bulutangkis
tersebut.
6)
Penarikan dan perpisahan PPL
Penarikan dan perpisahan PPL
menjadi agenda yang direncanakan oleh mahasiswa PPL sesuai dengan jadwal
kegiatan PPL. Kegiatan ini sebagai salam perpisahan mahasiswa PPL Universitas
Negeri Yogyakarta kepada seluruh warga SMP Negeri 9 Yogyakarta. Dengan
dilaksanakannya program penarikan dan perpisahan PPL maka mahasiswa PPL resmi
dikembalikan kepada dosen pembimbing selaku perwakilan Universitas Negeri
Yogyakarta dari pihak SMP Negeri 9 Yogyakarta sebagai mitra Universitas Negeri
Yogyakarta yang menjadi tempat pelaksanaan PPL.
2.
RANCANGAN KEGIATAN PPL
Program
PPL, merupakan mata kuliah wajib tempuh bagi mahasiswa S1 kependidikan, dengan
bobot sebesar 3 sks. Oleh karena itu, perlu adanya persiapan yang matang,
sebelum melaksanakan program PPL, yang disusun dalam suatu rancangan kegiatan
PPL. Rancangan kegiatan PPL ini disusun sebagai bekal awal bagi mahasiswa
praktikan, sebelum terjun langsung melakukan praktik mengajar di kelas., sehingga
pada saat pelaksanaan kegiatan PPL, mahasiswa benar-benar sudah siap untuk
melaksanakan kegiatan praktik mengajar, baik itu untuk kegiatan belajar teori
maupun kegiatan belajar praktik. Berikut ini rancangan kegiatan PPL,
yaitu:
a. Perangkat Pembelajaran
1. Satuan Pembelajaran
Satuan pelajaran disusun
sebagai acuan bahan ajar yang akan disampaikan dalam setiap sub-kompetensi.
Satuan pelajaran ini dibuat mahasiswa praktikan dengan mendapatkan bimbingan
dari guru pembimbing.
2. Satuan Acara Pembelajaran
Satuan acara pembelajaran
atau RPP dibuat berdasarkan Kurikulum 2013. Satuan acara pembelajaran ini
dibuat sebagai acuan dalam pembuatan satuan pelajaran. Mahasiswa praktikan
membuat satuan acara pembelajaran yang kemudian dikonsultasikan dengan guru pembimbing.
b. Proses Pembelajaran
1) Persiapan
Materi Bahan Ajar
·
Penyusunan materi pelajaran
·
Penyusunan materi evaluasi
·
Pembuatan media pembelajaran
2) Penyampaian
Materi Bahan Ajar
·
Membuka dengan salam dan doa
·
Memberikan pengantar (apersepsi) materi
·
Memberikan permainan kecil untuk pemanasan
·
Penyampaian materi (diskusi dan tanya jawab)
·
Pelaksanaan tugas (bahan ajar)
·
Evaluasi
3) Penutup/
Pelaksanaan Evaluasi
·
Pengambilan nilai
·
Pendinginan
·
Refleksi
·
Menutup dengan doa
c. Konsultasi dengan Guru Pembimbing
Sebelum
melaksanakan praktik mengajar, praktikan konsultasi dengan guru pembimbing
tentang materi apa saja yang akan disampaikan. Selain itu, praktikan juga
konsultasi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan tugas-tugas yang akan
diberikan dengan guru pembimbing.
d. Penyusunan Laporan
Penyusunan
laporan merupakan tugas akhir dari pelaksanaan PPL dan merupakan
pertanggungjawaban atas pelaksanaan PPL. Data yang digunakan untuk menyusun
laporan diperoleh melalui praktik mengajar maupun praktik persekolahan. Hasil
dari laporan ini diharapkan selesai dan dikumpulkan maksimal dua minggu setelah
waktu penarikan.
BAB II
PERSIAPAN
PELAKSANAAN DAN ANALISIS KEGIATAN PPL
A.
Persiapan Kegiatan PPL
Sebagai persiapan melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan
berupa persiapan fisik maupun mental untuk dapat mengatasi permasalahan yang
akan muncul selanjutnya, maka UPPL membuat berbagai program persiapan sebagai bekal mahasiswa dalam melaksanakan PPL. Program-program tersebut juga berperan untuk meningkatkan kompetensi
calon tenaga pendidik terutama guru, seperti kompetensi profesionalisme,
pedagogik, sosial dan kepribadian. Di bawah ini merupakan persiapan
yang dilaksanakan.
1.
Pengajaran Mikro
Guru adalah fasilitator untuk siswa dalam kegiatan
pembelajaran, sebagai pendidik dan sebagai actor yang dicontoh oleh siswa.
Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal
yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut,
baik melalui preservice. Salah satu bentuk preservice training bagi guru tersebut adalah dengan melalui
pembentukan kemampuan mengajar (teaching
skill) baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis bekal kemampuan
mengajar dapat dilatihkan melalui kegiatan microteaching
atau pengajaran mikro.
Program ini dilaksanakan dengan
dimasukkan dalam mata kuliah yang wajib tempuh bagi mahasiswa yang akan
mengambil PPL pada semester berikutnya. Persyaratan yang diperlukan untuk
mengikuti mata kuliah ini adalah mahasiswa yang telah lulus dalam kuliah microteaching dengan nilai minimal B.
Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi
tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktik untuk mengajar
dengan peserta yang diajar adalah teman sekelompok atau peer teaching. Di dalam perkuliahan mahasiswa secara tidak langsung
diajarkan menjadi calon guru baik untuk membuat RPP (rencana pelaksanaan
pembelajaran), membuat materi ajar dan membuat evaluasi pembelajaran, dengan
demikian mahasiswa dapat secara langsung belajar menjadi seorang guru yang
professional di bidangnya.
Keterampilan yang diajarkan dan dituntut untuk dimiliki dalam
pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa ketrampilan-ketrampilan yang
berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon guru atau pendidik. Kuliah microteaching ini dilaksanakan selama
satu semester dengan harapan dengan diawali dengan kegiatan ini maka saat
pelaksanaan PPL yang sebenarnya di sekolah tidak lagi mengalami kecanggungan
atau ketidaksiapan dalam proses belajar mengajar.
2.
Pembekalan PPL
Sebelum mahasiswa
terjun langsung ke sekolah untuk melaksanakan PPL, pihak kampus memberikan
pembekalan guna memberi wawasan kepada mahasiswa tentang tata cara mengajar.
Hal ini penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri baik mental maupun
penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar.
Pembekalan yang diberikan oleh kampus memuat materi tambahan berupa Kurikulum,
profesionalisme guru, serta materi mengenai pendidikan karakter di sekolah.
Dengan adanya pembekalan mahasiswa diharapkan memiliki rasa percaya diri yang
tinggi dan siap saat diterjunkan ke sekolah.
3.
Observasi Sekolah dan Kelas
Obesrvasi sekolah dan kelas merupakan salah satu bentuk
persiapan pelaksanaan kegiatan PPL. Dalam melaksanakan observasi, mahasiswa
praktikan diharuskan untuk menagamati secara langsung kondisi di sekolah secara
umum dan kondisi di dalam kelas secara khusus. Pengamatan kondisi sekolah
secara umum bertujuan untuk menadapatkan data mengenai kondisi sekolah sehingga
dapat menjadi pertimbangan dalam merumuskan program PPL sedangkan pengamatan kondisi kelas yang
dilakukan secara khusus bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai kondisi
di dalam kelas saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung.
Pelaksanaan observasi sekolah secara individu pada
tanggal 6 Agustus 2015. Saat obesrvasi kelas, mahasiswa mengikuti
kegiatan belajar mengajar sehingga dapat mengamati secara langung pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar. Observasi kelas dilakukan oleh mahasiswa bersama
dengan guru pembimbing. Dalam pelaksanannya, praktikan melakukan observasi di
kelas yang diampu oleh Ibu Dra. Tri Utami. selaku guru pembimbing. Dari observasi
yang dilakukan, praktikan mendapatkan data mengenai metode yang digunakan oleh
guru pembimbing dalam mengajar dan kondisi di dalam kelas.
Hasil observasi kelas ini menjadi pertimbangan
bagi praktikan untuk menyiapkan strategi pembelajaran yang akan dilaksanakan.
Berikut adalah kegiatan belajar mengajar yang dicatat oleh praktikan selama
observasi kelas :
1) Membuka pelajaran
a) Pemanasan secara mandiri
b) Membuka dengan salam dan berdoa.
c) Presensi siswa.
d) Meresume materi yang disampaikan pada
pertemuan sebelumnya.
e) Apersepsi.
2) Pokok pelajaran
a) Menyampaikan materi pelajaran dengan beberapa metode.
b) Memberikan tugas kepada siswa untuk
melaksanaan praktik.
c) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya.
d) Menjawab pertanyaan siswa.
3) Menutup pelajaran
a) Mengevaluasi materi yang telah
disampaikan.
b) Memberikan kesimpulan dari materi yang
disampaikan.
c) Menutup pelajaran dengan doa dan diakhiri
dengan salam.
Adapun aspek-aspek yang diamati selama observasi
di kelas meliputi :
1) Perangkat Pembelajaran
a) Silabus.
b) Rencana pembelajaran.
c) Prosem
d) Prota
2) Proses Pembelajaran
a) Membuka pelajaran
b) Penyajian materi
c) Metode pembelajaran
d) Penggunaan bahasa
e) Penggunaan waktu
f) Gerak
g) Cara memotivasi siswa
h) Teknik bertanya
i)
Teknik penguasaan kelas
j)
Penggunaan media
k) Bentuk dan cara evaluasi
l)
Menutup pembelajaran
3) Perilaku Siswa
a) Perilaku siswa di dalam kelas
b) Perilaku siswa di luar kelas
Setelah melaksanakan observasi, mahasiswa
diharapkan untuk dapat :
1) Mengetahui apa saja yang perlu perangkat
pembelajaran apa saja yang perlu disiapkan.
2) Mengetahui kegiatan pembelajaran yang
berlangsung sehingga dapat merumuskan rencana pembelajaran yang tepat.
3) Mengetahui bentuk evaluasi.
4) Mengetahui sarana dan prasarana serta
fasilitas yang tersedia untuk mendukung kegiatan belajar mengajar.
5) Mengetahui perilaku siswa di dalam dan di
luar kelas.
Tindak lanjut dari observasi kelas yang dilakukan
oleh mahasiswa adalah pengumpulan informasi tentang hasil observasi di dalam
kelas untuk selanjutnya menjadi pertimbangan dalam menyiapkan perangkat
pembelajaran dan materi. Tidak hanya sampai di situ, setelah observasi kelas
mahasiswa melakukan diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing mengenai
rancangan kegiatan belajar mengajar, termasuk jadwal mengajar, RPP, materi, dan
lain sebagainya.
4.
Pembuatan Persiapan Mengajar
Dari hasil
observasi kelas, diwajibkan membuat RPP disusun berdasarkan program semester,
materi dan tugas untuk evaluasinya.
Penyesuaian RPP materi dan tugas untuk evaluasi maupun program semester tersebut dikarenakan
karena agar nanti setelah PPL selesai, guru pengampu dapat meneruskan pelajaran tanpa mengurangi substansi yang
ada.
5. Bimbingan Dengan Guru/
DPL
Sebelum mengajar penulis melakukan
bimbingan kepada guru pembimbing tentang RPP dan materi apa yang akan
disampaikan (materi yang telah dibuat) yang telah disusun dan kelengkapan yang
lain agar kegiatan mengajar dapat berjalan dengan lancar. Selain RPP penulis
juga menyiapkan kelengkapan administrasi seperti daftar siswa dan lembar
penilaian. Selain bimbingan dengan guru, praktikan juga melakukan bimbingan
dengan DPL terkait review pelaksanaan pembelajaran serta pelaporan, bimbingan
dengan DPL dilakukan setiap hari sabtu sebanyak 4 kali mulai mingu pertama
yaitu tanggal 15 Agustus 2015 dan terakhir tanggal 5 September 2015.
B.
Pelaksanaan PPL
Setelah melakukan persiapan dengan mengikuti
pembelajaran mikro, pembekalan PPL dan melakukan observasi di kelas, membuat
rancangan pembelajaran, mahasiswa praktikan siap untuk melaksanakan kegiatan mengajar
di sekolah. Materi yang didapat selama mengikuti kuliah pembelajaran mikro
harus diaplikasikan saat melaksanakan praktik mengajar. Hasil observasi menjadi
acuan saat di dalam kelas untuk menghadapi situasi kelas. RPP yang sudah
disiapkan menjadi panduan dalam mengajar agar pembelajaran terencana dan dapat
terlaksana dengan baik.
Praktik mengajar dilaksanakan dalam beberapa
bentuk, seperti praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar mandiri. Praktik mengajar
terbimbing merupakan kegaiatan mengajar di mana dalam pelaksanaan mengajar,
mahasiswa praktiakn didampingi oleh guru pembimbing, hal ini bermanfaat karena
guru pembimbing dalam menilai secara
langsung penampilan mahasiswa praktikan saat mengajar dan dapat memberikan
masukan serta bimbingan kepada mahasiswa praktikan agar ke depan bisa lebih
baik. Sementara praktik mengajar mandiri berupa kegiatan mengajar yang dilakukan
oleh mahasiswa praktikan secara mandiri tanpa didampingi oleh guru pembimbing.
1.
Kegiatan Mengajar
Dalam kegiatan PPL, praktikan melaksanakan praktik
mengajar mata pelajaran penjasorkes di SMP Negeri 9
Yogyakarta. Guru pembimbing
dalam pelaksanakan praktik mengajar ini adalah Ibu
Dra. Tri Utami. Sebelum
melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa
PPL terlebih dahulu melakukan diskusi dengan guru pembimbing untuk menentukan
jadwal dan materi apa yang akan diajarkan. Penentuan jadwal disesuaikan dengan
jadwal mengajar guru pembimbing seperti pada tabel di bawah ini :
No
|
Hari
|
Jam
Ke
|
Catatan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
Senin
|
IX A
|
IX A
|
IX C
|
IX C
|
|
|
|
Minggu pertama
dimulai hari Rabu, mengajar sampai minggu ke-4
|
2
|
Selasa
|
VIII A
|
VIII A
|
VIII B
|
VIII B
|
|
|
|
3
|
Rabu
|
VIII C
|
VIII C
|
IX B
|
IX B
|
|
|
|
4
|
Kamis
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
Jumat
|
VIII E
|
VIII E
|
|
|
|
|
|
6
|
Sabtu
|
VIII F
|
VIII F
|
VIII D
|
VIII D
|
|
|
|
Tabel 4. Jadwal mengajar Mahasiswa PPL per minggu
Berdasarkan tabel tersebut, mahasiswa praktikan
menyesuaikan jadwal dengan jadwal mengajar Ibu Dra.
Tri Utami selaku guru
pembimbing, sehingga jadwal mengajar mahasiswa PPL adalah hari senin sampai dengan sabtu yang di blok warna kuning, kecuali pada
hari kamis mahasiswa tidak mengajar karena jadwal hari kamis sepenuhnya
diberikan kepada rekan sejawat mahasiswa.
Sebelum melaksanakan praktik mengajar, mahasiswa
membuat RPP yang akan menjadi acuan agar proses pembelajaran dapat terencana
dan terlaksana dengan baik. RPP yang dibuat dalam praktik mengajar telampir di
daftar lampiran laporan ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan
praktik mengajar adalah sebagai berikut :
a.
Membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran.
b.
Menyiapkan
materi yang akan disampaikan dalam kegiatan praktik mengajar dengan mengacu
pada RPP yang telah dibuat.
c.
Menyiapkan
tugas ajar dan media yang akan digunakan sebagai alat bantu dalam mengajar agar
materi yang disampaikan lebih menarik dan lebih mudah dipahami oleh siswa.
d.
Menyiapkan
fisik dan mental, persiapan fisik meliputi materi yang akan diajarkan sedangkan
persiapan mental meliputi persiapan psikologis agar tidak grogi saat
melaksanakan praktik mengajar.
Kegiatan mengajar dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus – 12
September 2015 di SMP Negeri 9 Yogyakarta. Praktik mengajar yang dilakukan
adalah praktik mengajar mandiri, dalam artian mahasiswa mengajar langsung
sebagai guru kelas tanpa didampingi oleh guru pembimbing. Mahasiswa memiliki
kesempatan untuk mengembangkan metode mengajar dan mengimplementasikan teori
mengajar. Dari hasil pelaksanaan praktik mengajar mandiri, mahasiswa praktikan
mempelajari dan mempraktikan mengenai metode mengajar yang diterapkan. Beberapa
kompetensi yang dipraktikan mahasiswa selama melaksanakan praktik mengajar
mandiri adalah :
1) Mengelola kelas.
2) Menguasai materi dan menyampaikannya
dengan metode yang tepat sehingga materi dapat diterima siswa dengan baik.
3) Menyiapkan dan menggunakan media
pembelajaran sebagai sarana pendukung dalam kegiatan belajar mengajar.
4) Mengelola waktu yang tersedia agar
kegiatan belajar dapat terlaksana tepat waktu sesuai dengan RPP.
Adapun kegiatan yang dipraktikan oleh mahasiswa
setiap pertemuan adalah :
1) Membuka pelajaran, diawali dengan mengucap
salam, selanjutnya memimpin berdoa.
2) Melakukan presensi siswa.
3) Apersepsi, yaitu memberikan gambaran awal
sebelum masuk ke inti pelajaran dan memberikan sedikit review dari materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya
agar peserta didik lebih siap dalam menerima materi yang akan disampaikan.
4) Melakukan pemanasan dalam bentuk permainan kecil untuk
membangkitkan antusiasme siswa dalam mengikuti pembelajaran serta mempersiapkan
jasmani sebelum masuk ke pembelajaran inti.
5) Melakukan pengembangan dalam metode
mengajar, melakukan variasi agar kegiatan belajar mengajar lebih menarik dan
siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran.
6) Memberikan tugas ajar
kepada para siswa dalam kegiatan inti.
7) Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan.
8) Menutup pelajaran dengan doa, kemudian
mengucap salam.
Dalam melaksanakan praktik mengajar mandiri,
mahasiswa praktikan menggunakan beberapa metode yang bervariasi dengan mengacu
pada RPP dan disesuaikan dengan kondisi kelas.
2.
Kegiatan non Mengajar
Praktik pelaksanaan PPL yang dilakukan oleh
mahasiswa praktikan tidak hanya sebatas kegiatan mengajar, tapi juga melaksanakan kegiatan
lain yang mendukung praktik persekolahan. Kegiatan tersebut diantaranya : mengikuti upacara bendera dan upacara hari besar, membantu menyusun
adinistrasi guru, mengikuti pengajian bersama para guru dan karyawan, serta
membantu penyelanggaraan lomba memperingati HUT Kemerdekaan RI. Dengan adanya kegiatan
non mengajar yang masih berkaitan dengan praktik persekolahan maka mahasiswa praktikan benar-benar
merasakan menjadi seorang guru yang dituntut tidak hanya memilki kompetensi
mengajar tapi juga kompetensi di luar hal tersebut.
C.
Analisis Hasil Pelaksanaan
Hasil dari praktik mengajar yang telah
dilaksanakan yaitu praktik mengajar terbimbing dan praktik mengajar
mandiri adalah sebagai berikut:
a. Jumlah tatap muka selama praktik mengajar
sebanyak 11 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut:
1)
Kelas IX : 3 RPP, setiap 1 RPP
digunakan untuk mengajar di 3 kelas paralel sehingga dihitung 3 kali pertemuan.
Jadi, total mahasiswa mengajar 3 kali pertemuan di kelas IX. Materi yang
disampaikan adalah permainan sepakbola pada minggu pertama di kelas IXB
(melanjutkan materi dari guru pembimbing) dan minggu ke dua di kelas IX A, B,
dan C disampaikan materi lari jarak jauh. Kemudian menyampaikan materi lompat
jauh pada minggu ke tiga di kelas IX A, B, dan C, serta kasti pada minggu ke
empat di kelas IX A, B, dan C.
2)
Kelas VIII : 4 RPP, setiap 1
RPP digunakan untuk mengajar di 6 kelas paralel sehingga per RPP dihitung 2
kali pertemuan. Jadi, total, mahasiswa mengajar 8 kali pertemuan di kelas VIII.
Materi yang disampaikan adalah sepakbola pada minggu pertama di kelas VIII C,
D, E, dan F, pencak silat pada minggu ke dua di kelas VIII C-F, kebugaran
jasmani pada minggu ke tiga di kelas VIII A-F, serta kasti pada minggu ke empat
juga di semua kelas VIII, yaitu VIII A, B, C, D , E, dan F.
b. Jumlah kelas yang diajar adalah 9 kelas, yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, dan F serta kelas IX A, B,
dan C.
c. Dalam seminggu mahasiswa mengajar sebanyak 9 kelas sehingga total
jam dalam praktik mengajar adalah 2880menit (4X9X2X40 menit, 4 minggu dikali 9
kelas dikali 2 jam pelajaran), namun dikurangi 480menit 6X2X40 menit pada 2
hari di minggu pertama karena mahasiswa belum mengajar, baru sekedar mengamati
guru pembimbing mengajar di 4 kelas, serta pada hari senin minggu kedua
kegiatan belajar mengajar ditiadakan karena bertepatan dengan Hari Kemerdekaan
RI sehingga jadwal mengajar di 2 kelas pada hari tersebut tidak dilaksanakan.
Jadi total mahasiswa mengajar selama 2400 menit atau jika dikonversi ke jam
menjadi 40 jam (belum termasuk persiapan dan evaluasi). Selama melaksanakan
praktik mengajar di SMP Negeri 9 Yogyakarta, mahasiswa PPL melakukan penilaian
sebanyak 2 kali pada materi pencak silat dan materi kebugaran jasmani, hasilnya
semua siswa lulus dalam penilaian kecuali siswa yang tidak mengikuti KBM akan
ditindaklanjut oleh guru pembimbing/ pengampu setelah mahasiswa PPL resmi
ditarik/ sudah tidak PPL di SMP Negeri 9 Yogyakarta.
d. Sebelum melaksanakan praktik mengajar,
mahasiswa praktikan sebelumnya menyiapkan perangkat pembelajaran, meliputi RPP,
materi serta media agar pelaksanaan praktik mengajar dapat berjalan lancar dan
terencana. Pada pertemuan di minggu ke empat,
mahasiswa mengajar dengan bola kasti modifikasi hasil buatan sendiri.
e. Dalam melaksanakan praktik mengajar,
mahasiswa praktikan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi, mulai dari
ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi dan praktik.
f. Penilaian dilakukan dengan cara evaluasi
hasil praktik serta keaktifan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
g. Setelah selesai mengajar, mahasiswa
praktikan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Selain hasil dari
kegiatan mengajar tersebut, ada pula hasil kegiatan non mengajar seperti
menyusun administrasi guru. Dalam kegiatan tersebut mahasiswa PPL berhasil
menyelesaikan tugas menyusun administrasi guru dengan lengkap berupa pembuatan
rancangan alokasi waktu, prosem, prota, KKM, silabus, dan RPP untuk guru pada
kelas VIII semester 1 dan 2, serta pada kelas IX semester 1.
1.
Hambatan dalam Melaksanakan PPL
Selama pelaksanaan PPL, mahasiswa praktikan
menemui beberapa hambatan. Hambatan yang ditemui sebagai berikut :
a.
Kondisi
kelas terkadang sangat gaduh dan tidak kondusif sehingga mengganggu jalannya proses pembelajaran.
b.
Di awal pertemuan belum
mengetahui karakteristik para siswa di masing-masing kelas.
c.
Kurangnya sarana dan prasarana
untuk pelaksanaan proses pembelajaran penjasorkes.
d.
Tingkat kemampuan dan karakteristik siswa yang berbeda antara satu
dengan yang lainnya.
2.
Solusi
a.
Untuk mengatasi kondisi kelas
yang gaduh dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1. Menegur siswa yang gaduh
2. Memberikan tugas kepada siswa yang gaduh, misalnya disuruh
mendemonstrasikan materi yang diajarkan di depan teman-teman yang lain.
3. Melakukan pendekatan secara personal saat pembelajaran maupun
sesudah pembelajaran.
b. Di awal pertemuan belum mengetahui karakteristik siswa di
masing-masing kelas, bahwa setiap kelas memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Ada kelas yang tenang, ada kelas yang gaduh, ada kelas yang aktif
serta ada kelas yang pasif. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka mahasiswa
setelah pertemuan pertama tentu mengetahui karakter masing-masing kelas,
sehingga di pertemuan berikutnya saat mengajar melakukan metode dengan
disesuaikan karakteristik siswa per kelas agar pembelajaran berjalan efektif.
c. Kurangnya sarana dan prasarana untuk pembelajaran penjas, kondisi
ini sering ditemui di banyak sekolah. Untuk mengatasi kondisi tersebut tentu
guru penjas harus lebih inovatif dan kreatif. Mahasiswa mengatasi permasalahan
tersebut dengan cara:
1. Memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada dengan mengajar
menggunakan metode yang seefektif mungkin.
2. Melakukan modifikasi alat serta modifikasi peraturan permainan saat
pembelajaran.
d. Tingkat kemampuan siswa yang berbeda-beda, tingkat kemampuan dan
karakteristik siswa yang berbeda antara satu dengan yang lainnya dikarenakan
masukan input siswa yang bervariatif dan lingkungan kelas yang berbeda maka
berdampak pada pengetahuan tingkat kemampuan dan kharakteristik siswa yang
berbeda pula. Untuk menyikapi hal ini maka praktikan
melakukan evaluasi berkala hampir pada setiap akhir pertemuan hal ini untuk
mengukur daya tangkap siswa. Sedangkan untuk menghindari rasa jenuh dalam
proses pembelajaran maka praktikan melakukan kreasi dan improvisasi dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada. Selain itu improvisasi juga bisa dilakukan
dengan hal yang berbau humor juga diberikan. Berbagai kreasi tersebut dilakukan
agar dalam proses belajar mengajar dapat tercapai lebih
maksimal. Selain dilakukan improvisasi juga dilakukan
pendekatan secara personal kepada siswa yang kurang serta memberikan motivasi
kepada para siswa agar lebih bersemangat untuk mencapai hasil yang maksimal.
Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan
baik sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan
bahwa pada tahap persiapan (pembekalan) sudah cukup memberikan bekal untuk saya
untuk terjun ke lapangan karena sudah relevan dengan hal yang sebenarnya yang
ada di lapangan. Manfaat yang dapat diambil dari
kegiatan PPL antara lain :
a.
Mahasiswa
dapat merasakan dan mengenal bagaimana menjadi seorang pendidik yang sebenarnya
serta dapat berusaha untuk membentuk
sikap pendidik yang profesional.
b.
PPL
menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang guru, administrasi guru, dan
kegiatan lain yang menunjang kelancaran KBM.
c.
Kegiatan
PPL dapat memberikan kegiatan nyata dari kondisi dan situasi lingkungan yang
ada untuk menghadapi lingkungan kerja di masa mendatang.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah dilaksanakan kegiatan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 9 Yogyakarta maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1.
PPL
memberikan bekal berupa pengalaman bagi mahasiswa yang nantinya dapat digunakan
ketika mahasiswa terjun dalam pekerjaan sebagai tenaga pendidik.
2.
Meningkatkan kemampuan mahasiswa
untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara
interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di sekolah atau lembaga pendidikan.
3.
PPL
menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas dan
tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang sama
meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan yang dimaksud
adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya.
4.
Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, yaitu :
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.
5.
Mahasiswa sebagai calon tenaga kependidikan dalam
kaitannya dengan kompetensi professional dituntut memiliki kompetensi lain
seperti : personality dan sociality dan program PPL ini memberikan
kontribusi yang nyata.
6.
Hambatan yang ada didalam kelas saat KBM berlangsung
biasanya yaitu tingkat pemahaman dan kemampuan siswa yang beragam, minat
belajar siswa yang menurun, sikap siswa yang kurang mendukung jalannya KBM,
serta kurangnya sarana dan prasarana penjas. Mahasiswa praktikan agak kesulitan
dalam mengkondisikan kelas yang gaduh, solusi yang dilakukan adalah mengadakan
diskusi, melakukan pendekatan terhadap siswa yang membuat gaduh, dan lebih
interaktif terhadap siswa dan untuk mengatasi kurangnya sarana adalah dengan
mengembangkan inovasi serta kreatifitas.
B. Saran
Demi
menunjang keberhasilan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) pada masa yang akan
datang, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sehubungan dengan
pelaksanaan PPL adalah sebagai berikut:
1.
Untuk SMP Negeri 9 Yogyakarta
a. Dengan mempertahankan hubungan baik dengan
pihak UNY yang telah terjalin selama ini diharapkan timbul hubungan timbal
balik yang saling menguntungkan.
b. Meningkatkan fasilitas sekolah guna
menunjang kelancaran dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah.
c. Pihak
sekolah dapat bersinergi dengan mahasiswa PPL sehingga program yang dijalankan
mahasiswa praktikan mendukung program di sekolah.
d. Menindaklanjuti
program kerja yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa PPL yang sekiranya dapat
bermanfaat bagi sekolah maupun bagi dunia pendidikan.
2.
Untuk Universitas Negeri Yogyakarta
a. Perlu
adanya peningkatan koordinasi antara UPPL, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan
sekolah tempat mahasiswa PPL melakukan praktik mengajar.
b. Bimbingan dan dukungan moril dari dosen
pembimbing tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan agar mahasiswa praktikan
dapat menjalankan tugas mengajarnya dengan percaya diri yang besar.
3.
Untuk Mahasiswa
a. Mahasiswa
hendaknya lebih meningkatkan konsultasi dengan Guru Pembimbing dan Dosen
Pembimbing.
b. Mahasiswa
harus membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan benar agar proses
belajar mengajar dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
c. Dalam
penyampaian materi pembelajaran perlu meningkatkan penggunaan metode yang
komunikatif dan partisipatif.
d. Mahasiswa harus menyiapkan alat dan
media pembelajaran dengan baik.
e. Mahasiswa harus dapat mengatasi
permasalahan klasik dalam penjas, yaitu minimnya sarana dan prasarana dengan
meningkatkan inovasi dan kreatifitasnya.
DAFTAR PUSTAKA
PP PPL dan PKL. 2015. Panduan PPL . Yogyakarta:
UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.
PP PPL dan PKL. 2015. Materi
Pembekalan PPL . Yogyakarta: UPPL Universitas Negeri Yogyakarta.
PP PPL dan PKL
. 2015
. Panduan Pengajaran Mikro . Yogyakarta: UPPL
Universitas Negeri Yogyakarta